TUGAS KELOMPOK EKONOMI KOPERASI (PERMASALAHAN KOPERASI DAN SOLUSINYA)
Nama Kelompok :
• Firma Deni (22215712)
• Geraldy Juniver Masala (22215854)
• Geraldy Juniver Masala (22215854)
• Gilly Farrel Muhammad (27215825)
• Hendra Eka Suparman (23215111)
• Indra Irawan (23215355)
• Josua Reinaldi Lumban Tob (23215605)
• Hendra Eka Suparman (23215111)
• Indra Irawan (23215355)
• Josua Reinaldi Lumban Tob (23215605)
PERMASALAHAN KOPERASI DAN SOLUSINYA
Pendahuluan :
Permasalahan (faktor-faktor) yang Menghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia
Koperasi memiliki beberapa hambatan, berikut beberapa pernyataan
beberapa para ahli tentang faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan
koperasi.
1. Menurut Ace Partadiredja
Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah
rendahnya tingkat kecerdasan rakyat Indonesia. Hal ini disebabkan karena
pemerataan tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai pada tahun
1896, sehingga dampaknya baru bias dirasakan paling tidak 15 tahun
setelahnya.
2. Menurut Baharuddin
Faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi
pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi.Ini berarti bahwa
kepribadian dan mental pengurus,pengawas,manajer belum berjiwa koperasi
sehingga harus diperbaiki lagi.
Di Negara berkembang koperasi dirasakan sangat diperlukan dalam rangka
membangun institusi yang dapat menjadi mitra Negara dalam menggerakkan
pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Namun pada
kenyaataannya Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang koperasi
mengalami kendala-kendala untuk berkembang, Mengapa? Karena disebabkan
oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal,
permasalahan internal biasanya terjadi pada pengurus atau keanggotaan
itu sendiri serta modal dan untuk masalah eksternal berasal dari pesaing
dan asumsi masyarakat tentang koperasi sangat buruk. Secara global
permasalahan koperasi yang menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang
ialah:
1. Koperasi saat ini kurang diminati
2. Kurangnya sumber daya manusia (pengelola)
3. Keterbatasan modal
4. Pesaing
5. Masalah budaya
6. Teknologi
• Koperasi saat ini kurang diminati
Sejauh ini koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada asumsi yang
berkembang dalam masyarakat adalah kegagalan koperasi pada waktu yang
lalu tanpa ada pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan
ketidakpercayaan masyarakat tentang pengelolaan koperasi. Dari sinilah
perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi.Dengan
adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi
akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi
merupakan ekonomi rakyat yang dapat mendongkrak kemakmuran yang merata.
Sehingga mereka berminat untuk bergabung.
• Kurangnya SDM (Pengelola)
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah semua pengurus koperasi. Karena
kita pasti pernah menjumpai bahkan lebih cenderung sering menjumpai
pengurus koperasi biasanya tokkoh masyarakat yang rangakap jabatan,
misalnya ketua RT setempat atau lainnya, sehingga dia tidak fokus
terhadap koperasi, atau bahkan pengurus koperasi yang sudah berumur
sehingga kapasaitasnya terbatas, tidak memahami perkembangan zaman.
Sangat diperlukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda
melalui pendidikan tentang koperasi agar dapat berpartisispasi di
dalamnya. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung
perkembangan koperasi.
• Keterbatasan modal
Masalah modal pihak yang paling bersangkutan adalah pemerintah. Di sini
pemerintah yang memiliki modal cukup besar. Dengan pemberian modal
koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa
berkembang. Selain pemerintah masyarakat merupakan pihak yang tak kalah
pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat menyimpan uang
mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.
• Pesaing
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat kita elakkan lagi tetapi kita
harus tau bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap
lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita
tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan surface dan dapat
berkembang. Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik – trik
khusus, trik – trik/ langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan
cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang
maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal
ini dapat kita lakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya
dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung
perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan dapat menarik
perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.
• Budaya
Kerja keras dan disiplin bangsa Indonesia yang jauh dari harapan,
sehingga koperasi akan sulit untuk berkembang apalagi untuk maju. Untuk
itu dalam menetapkan pengurus koperasi harus diseleksi dengan baik agar
nantinya dalam perjalanannya tidak ada pengurus yang makan gaji buta
tanpa mau bekerja. Selain itu hendaknya dilakukan atau diberikan
pelatihan atau bimbingan kepada seluruh pengurus dan anggota agar mereka
sadar bahwa ini adalah koperasi mereka harus mau untuk bekerja keras
guna kemajuan koperasi tersebut.
• Teknologi
Koperasi yang sampai sekarang masih belum menggunakan teknologi dalam
melakukan kegiatan sehari-hari baik dalam pembukuan, keuangan,
administrasi dan pada bidang-bidang lainnya. Sehingga bagaimana mungkin
koperasi tersebut bisa atau akan maju jika sarana dan prasarananya yang
menunjang kegiatan ini tidak dimiliki. Untuk itu hendaknya koperasi
mulai sekarang harus memperhatikan teknologi untuk produksi maupun
informasi kepada para anggota.
Apabila semua kegiatan koperasi bisa dijalankan dengan baik dan setiap
anggota mau mengambil bagian di dalam kegiatan koperasi serta perhatian
pemerintah dapat memberikan motifasi yang baik, koperasi pasti dapat
berjalan dengan lancar.
Selain beberapa kendala pokok di atas, hal lain yang dapat menjadi
hambatan dalam pembentukan koperasi yang efektif di Indonesia adalah
sebagai berikut :
• Imej koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak
orang – orang Indonesia sehingga, menjadi sedikit penghambat dalam
pengembangan koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar ,maju dan
punya daya saing dengan perusahaan – perusahaan besar.
• Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (top down)
,artinya koperasi berkembang di Indonesia bukan dari kesadaran
masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan
ke bawah. Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk karena
adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan
dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga
pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Di Indonesia,
pemerintah bekerja double selain mendukung juga harus
mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan
manfaat dan tujuan dari koperasi.
• Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan
sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya
sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa,
baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu
esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun
sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi
konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi
menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi
kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap
penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak
ada kontrol dari anggota nya sendiri terhadap pengurus.
• Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi Indonesia tidak maju.
Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada
pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib
dikembalikan. Tentu saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik,
koperasi menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya menunggu bantuan
selanjutnya dari pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti
ini pula akan menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus
menerus menjadi benalu negara. Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan
dengan sistem pengawasan nya yang baik, walaupun dananya bentuknya
hibah yang tidak perlu dikembalikan. Dengan demikian akan membantu
koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu bersaing.
• Harga Barang di Koperasi Lebih Mahal Dibandingkan Harga Pasar.
Masyarakat jadi enggan untuk membeli barang dikoperasi karena harganya
yang lebih mahal dibandingkan harga pasar. Bagi masyarakat Indonesia
konsumen akan memilih untuk membeli suatu barang dengan harga yang murah
dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan
koperasi. Dengan enggannya masyarakat untuk bertransaksi di koperasi
sudah pasti laba yang dihasilkan oleh koperasi-pun sedikit bahkan merugi
sehingga perkembangan koperasi berjalan lamban bahkan tidak berjalan
sama sekali.
• Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhannya untuk memperbaiki
diri, meningkatkan kesejahteraanya, atau mengembangkan diri secara
mandiri. Padahal Kesadaran ini adalah pondasi utama bagi pendirian
koperasi sebagai motivasi
• Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi
Salah satu kendala utama yang dihadapi pertumbuhan koperasi
adalah rendahnya tingkat kecerdasan dan kesadaran masyarakat Indonesia
terhadap koperasi, dan banyak partai politik yang memanfaatkan koperasi
untuk meluaskan pengaruhnya. Koperasi di Indonesia masih sangat lemah.
Tidak ada perkembangan yang cukup tinggi. Boleh dikatakan koperasi di
Indonesia berjalan di tempat.
Ada beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi perkembangan koperasi , yakni sebagai berikut :
1. Hambatan Eksternal
1. Keterlibatan pemerintah yang berlebihan (yang sering kali karena desakan pihak donor)
2. Terlalu banyak yang diharapkan dari koperasi atau terlalu banyak
fungsi yang dibebankan kepada koperasi melebihi fungsi atau tujuan
koperasi sebenarnya.
3. Kondisi yang tidak kondusif, seperti distorsi pasar, kebijakan
ekonomi seperti misalnya kebijakan proteksi yang anti-pertanian, dan
sebagainya
4. Kurangnya kerjasama pada bidang ekonomi dari masyarakat kota sehingga koperasi semakin terkucilkan
• Hambatan Internal
o Termasuk keterbatasan anggota atau partisipasi anggota
o Kinerja anggotanya yang kurang berkompeten
o Isu-isu struktural
o Perbedaan antara kepentingan individu dan kolektif
o Lemahnya manajemen koperasi
o Rendahnya tingkat kecerdasan rakyat Indonesia
o Kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi
o Kurangnya Modal Kerja
Solusi dalam Mengatasi Masalah yang Menghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia
1. Adanya sosialisasi kepada masyarakat sehingga pengetahuan masyarakat
tentang koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa
sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan
anggotanya. Sehingga mereka berminat untuk bergabung dengan koperasi
tersebut
2. Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda
melalui pendidikan agar mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi.
Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan
koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga
dapat bekerja secara efisien dan efektif.
3. Melakukan trik-trik khusus melalui harga barang/jasa, sistem kredit
dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam
harga, tapi hal ini dapat dilakukan dengan cara sistem kredit, yang
pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan
tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan dapat
menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.
4. Pemberian modal koperasi oleh pemerintah dan juga masyarakat yang
memiliki dana dapat menyimpan uang mereka dikoperasi supaya memperluas
usahanya agar dapat bertahan dan bisa berkembang.
5. Pemerintah hendaknya membuat kebijakan-kebijakan dan dukungan yang dapat membantu perkembangan koperasi.
6. Membenahi kondisi internal koperasi.
7. Penyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan koperasi yang efektif.
8. Perlu adanya pengelolaan dengan menggunakan sarana teknologi yang
lebih efektif, sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
besar
CONTOH KASUS KOPERASI
Pinjaman
anggota biasanya pengembalian ke koperasi sering sekali tidak lancar
bahkan macet (kredit macet) karena sering terjadi pinjaman anggota yang
semula tujuannya untuk modal usaha tapi malah digunakan untuk investasi.
Contoh : untuk membeli motor atau mobil yang semestinya belum mampu
atau belum waktunya.
Cara
Penyelesaiannya : sebenarnya simpel hanya dengan memperketat
pengawasan. Contoh : kalau pengajuan saat pinjam untuk membeli pupuk
untuk pertanian harus benar – benar diarahkan penggunannya untuk membeli
pupuk sehingga pada saat panen hasilnya bagus, banyak, tambah untung
dapat untuk mengembalikan pinjamannya.
2. Masalah pembagian SHU(sisa hasil usaha) Koperasi yang tidak adil atau proporsional yang sering kali pengurus koperasi tidak paham tentang pembagian SHU tahunan yang benar dan adil. Di akhir tahun setiap anggota koperasi mendapatkan pembagian SHU tahunan semua mendapatkan Rp.300.000/ anggota.
Cara
Penyelesaiannya : seharusnya anggota menerima SHU tahunan sesuai
dengan besar kecilnya simpanan tiap anggota, jika simpanannya lebih
besar maka SHU yang diterima Lebih besar, dan sebaliknya jika
simpanannya lebih kecil otomatis SHU yang diterima lebih kecil, Contoh :
Parno simpanannya Rp. 3.000.000 pada tahun tersebut menerima SHU
tahunan Rp.300.000, Joko menerima SHU tahunan Rp.600.000 karena simpanannya dikoperasi Rp. 6.000.000.
3. Kasus Koperasi NPI Ditemukan 47.926 rekening nasabah, Macetnya dana masyarakat yang dihimpun Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nuansa Pelangi Indonesia (NPI) Banjarnegara, mendapat perhatian Polres Banjarnegara. Untuk mengusut itu, Polres membentuk tim khusus. Hingga kemarin, tim menemukan 47.926 rekening milik nasabah.Rekening tersebut meliputi deposito investasi berjangka, tabungan menjelang hari raya (tamara) dan tabungan harian sigap. Kapolres Banjarnegara AKBP Sutekad Muji Raharjo melalui Kasat Reskrim AKP A Sambodo kepada para wartawan Senin, mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara terhadap Ketua Koperasi NPI, Ahmad Hidayatulloh, koperasi tersebut menghimpun dana masyarakat senilai Rp 20,469 miliar lebih. Diperoleh informasi, jumlah dana tersebut diperoleh penyidik dari hardisk komputer yang disita sebagai barang bukti. Sedangkan data jumlah kredit yang disalurkan, hingga kini masih dicari oleh penyidik. Menurut Sambodo, kemungkinan jumlah
tersangka masih bisa bertambah. “Kami masih terus menggali keterangan dari saksi-saksi, termasuk beberapa kepala kantor unit dan pegawainya,” katanya sambil menambahkan, kemungkinan di antara mereka ada yang bisa diseret jadi tersangka. Kelima kepala kantor unit koperasi tersebut, masing-masing unit Banjarnegara, Purworeja Klampok, Sigaluh, Banjarmangu dan Rakit.
Lebih jauh Sambodo mengatakan, untuk mengungkap kasus ini pihaknya membentuk tim khusus yang terdiri dari beberapa unit. Selain itu, pihaknya juga akan mendatangkan beberapa pakar untuk dimintai keterangannya. Ketiga orang yang akan dijadikan saksi ahli berasal dari Bank Indonesia (BI), pakar ekonomi Unsoed dan Dinas Koperasi (Dinas Industri, Perdagangan dan Koperasi). “Rencananya Kamis besok, undangan sudah kami kirimkan,” kata Sambodo. Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan nasabah koperasi simpan pinjam NPI Banjarnegara resah akibat tak dapat menarik kembali uang milik mereka. Ketua KSP NPI Ahmad Hidayatulloh ditahan dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Perbankan dan melakukan penipuan. Ia ditahan sejak Rabu pekan lalu. Penyidik Polres menjerat tersangka Ahmad Hidayatulloh dengan beberapa pasal Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 juncto Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan juncto pasal 372 juncto pasal 378 KUHP tentang penipuan dan
penggelapan. Awal beroperasinya NPI hanya melakukan simpan pinjam khusus untuk kalangan anggota. Tapi sejak beberapa tahun terakhir, koperasi NPI juga berpraktik layaknya bank, yaitu menghimun dana masyarakat dengan produk deposito, tabungan dan kredit umum dengan tingkat suku bunga lebih tinggi dibanding bank umum. Bunga tabungan mencapai 3 persen/bulan, sedangkan bunga pinjaman 3 persen/bulan. Mulai pertengahan 2006 terjadi terjadi kredit macet lebih dari Rp 5 miliar. Sejak itu, nasabah mulai kesulitan mengambil uangnya.
Cara
penyelesaiannya : Seharusnya Polres Banjarnegara wajib menyelidiki
sampai tuntas pada kasus koperasi ini. Koperasi ini sudah merugikan
banyak pihak,sudah tidak menjalankan sesuai prinsipnya, seharusnya
koperasi didirikan untuk menghimpun dana dan melayani pinjaman hanya
untuk anggota koperasi, bukannya malah seperti bank umum. Dan
Akibatnya ada kredit macet pada pertengahan Maret 2006 sehingga nasabah
mulai susah untuk mengambil uangnya. Seharusnya koperasi ini harus
ditutup dan pihak pengurus koperasi mengembalikan uang para nasabah dan
anggota. Karena koperasi hanya untuk kesejahteraan anggota bukan untuk
menghimpun dana masyarakat dengan produk deposito, tabungan dan kredit
umum.
KESIMPULAN
Secara global permasalahan koperasi yang menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang ialah:
1. Koperasi saat ini kurang diminati
2. Kurangnya sumber daya manusia (pengelola)
3. Keterbatasan modal
4. Pesaing
5. Masalah budaya
6. Teknologi
Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (top down)
,artinya koperasi berkembang di Indonesia bukan dari kesadaran
masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan
ke bawah
- Imej koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak orang – orang Indonesia
- Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (top down) ,artinya koperasi berkembang di Indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah
- Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal
- Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi Indonesia tidak maju
- Harga Barang di Koperasi Lebih Mahal Dibandingkan Harga Pasar.
- Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri, meningkatkan kesejahteraanya, atau mengembangkan diri secara mandiri
- Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi
Dua hambatan yang memengaruhi perkembangan koperasi, yaitu hambatan internal dan eksternal
Terdapat beberapa solusi masalah untuk mengatasi hambatan perkembangan koperasi beserta contoh kasusnya
https://artanengsisianipar.wordpress.com/koperasi-kewirausahaan/permasalahan-yang-menghambat-perkembangan-koperasi-di-indonesia-dan-solusinya/
https://khairunnisafathin.wordpress.com/2011/10/23/mengapa-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang/
http://adenovit-hacks.blogspot.co.id/2016/11/koperasi-kurang-di-minati-sulit.html
https://khairunnisafathin.wordpress.com/2011/10/23/mengapa-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang/
http://adenovit-hacks.blogspot.co.id/2016/11/koperasi-kurang-di-minati-sulit.html
https://ramadhanciptadh.wordpress.com/2014/12/09/contoh-kasus-yang-berkaitan-dengan-ekonomi-koperasi/
Rabu, 30 November 2016
PERMASALAHAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PERKEMBANGAN KOPERASI
Permasalahan (faktor-faktor) yang Menghambat
Perkembangan Koperasi di Indonesia
Koperasi memiliki beberapa hambatan, berikut
adalah pernyataan beberapa para ahli tentang faktor-faktor yang menghambat
pertumbuhan koperasi.
- Menurut Ace Partadiredja
Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan
koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan rakyat Indonesia.Hal ini
disebabkan karena pemerataan tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai
pada tahun 1896, sehingga dampaknya baru dapat dirasakan paling tidak 15 tahun
setelahnya.
- Menurut Baharuddin
Faktor penghambat dalam pembangunan koperasi
adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi.Ini
berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus,pengawas,manajer belum berjiwa
koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.
Berikut adalah beberapa kendala
pokok yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia :
- Koperasi Jarang Peminatnya
Koperasi jarang peminatnya
dikarenakan ada pandangan yang berkembang dalam masyarakat bahwa koperasi
adalah usaha bersama yang diidentikkan dengan masyarakat golongan menengah ke
bawah. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang
koperasi.
- Kualitas Sumber Daya yang Terbatas
Koperasi sulit berkembang disebabkan
oleh banyak faktor, yaitu bisa disebabkan Sumber Daya Manusia yang kurang.
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering
dijumpai, pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat
dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan
terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya
pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.
- Banyaknya Pesaing dengan Usaha yang Sejenis
Pesaing merupakan hal yang tidak
dapat dielakkan lagi, tetapi kita harus mengetahui bagaimana menyikapinya. Bila
kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan
tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan survive
dan dapat berkembang.
- Keterbatasan Modal
Pemerintah perlu memberikan
perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan dalam masalah permodalan.
Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat
bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah, masyarakat merupakan pihak yang
tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat menyimpan
uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.
- Partisipasi anggota
Sebagai anggota dari koperasi
seharusnya mereka mendukung program-program yang ada dalam koperasi dan setiap
kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan bersama dan setiap anggota
harus mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut.
- Perhatian pemerintah
Pemerintah harus bisa mengawasi
jalannya kegiatan koperasi, sehingga bila koperasi mengalami kesulitan,
koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah, misalnya saja membantu
penyaluran dana untuk koperasi. Akan tetapi pemerintah juga jangan terlalu
mencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat menghambat
pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-kebijakan yang
dapat membantu perkembangan koperasi.
- Manajemen koperasi
Dalam pelaksanaan koperasi tentunya
memerlukan manajemen, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini sangat berfungsi dalam pengambilan
keputusan, tetapi tidak melupakan partisipasi dari anggota.
Apabila semua kegiatan koperasi bisa
dijalankan dengan baik dan setiap anggota mau mengambil bagian di dalam
kegiatan koperasi serta perhatian pemerintah dapat memberikan motifasi yang
baik, koperasi pasti dapat berjalan dengan lancar.
Selain ketujuh kendala pokok tersebut, hal lain yang
dapat menjadi hambatan dalam pembentukan koperasi yang efektif di Indonesia
adalah sebagai berikut :
- Imej koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak orang – orang Indonesia sehingga, menjadi sedikit penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar ,maju dan punya daya saing dengan perusahaan – perusahaan besar.
- Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (top down) ,artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah. Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah bekerja double selain mendukung juga harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan dari koperasi.
- Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari anggota nya sendiri terhadap pengurus.
- Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. Tentu saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik, koperasi menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya menunggu bantuan selanjutnya dari pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini pula akan menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus menerus menjadi benalu negara. Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasan nya yang baik, walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan. Dengan demikian akan membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu bersaing.
- Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri, meningkatkan kesejahteraanya, atau mengembangkan diri secara mandiri. Padahal Kesadaran ini adalah pondasi utama bagi pendirian koperasi sebagai motivasi.
- Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi
Salah
satu kendala utama yang dihadapi pertumbuhan koperasi adalah rendahnya
tingkat kecerdasan dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap koperasi, dan
banyak partai politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya.
Koperasi di Indonesia masih sangat lemah. Tidak ada perkembangan yang cukup
tinggi. Boleh dikatakan koperasi di Indonesia berjalan di tempat.
Ada beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi
perkembangan koperasi , yakni sebagai berikut :
- Hambatan Eksternal
- Keterlibatan pemerintah yang berlebihan (yang sering kali karena desakan pihak donor)
- Terlalu banyak yang diharapkan dari koperasi atau terlalu banyak fungsi yang dibebankan kepada koperasi melebihi fungsi atau tujuan koperasi sebenarnya.
- Kondisi yang tidak kondusif, seperti distorsi pasar, kebijakan ekonomi seperti misalnya kebijakan proteksi yang anti-pertanian, dan sebagainya
- Kurangnya kerjasama pada bidang ekonomi dari masyarakat kota sehingga koperasi semakin terkucilkan
- Hambatan Internal
o
Termasuk
keterbatasan anggota atau partisipasi anggota
o
Kinerja
anggotanya yang kurang berkompeten
o
Isu-isu
struktural
o
Perbedaan
antara kepentingan individu dan kolektif
o
Lemahnya
manajemen koperasi
o
Rendahnya
tingkat kecerdasan rakyat Indonesia
o
Kurangnya
dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi
o
Kurangnya
Modal Kerja
- Adanya sosialisasi kepada masyarakat sehingga pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya. Sehingga mereka berminat untuk bergabung dengan koperasi tersebut
- Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
- Melakukan trik-trik khusus melalui harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat dilakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.
- Pemberian modal koperasi oleh pemerintah dan juga masyarakat yang memiliki dana dapat menyimpan uang mereka dikoperasi supaya memperluas usahanya agar dapat bertahan dan bisa berkembang.
- Pemerintah hendaknya membuat kebijakan-kebijakan dan dukungan yang dapat membantu perkembangan koperasi.
- Membenahi kondisi internal koperasi.
- Penyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan koperasi yang efektif.
- Perlu
adanya pengelolaan dengan menggunakan sarana teknologi yang lebih efektif,
sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar
Kesimpulan- Koperasi sulit berkembang karena terbatasnya permodalan, belum adanya kesadaran rakyat Indonesia dalam berkoperasi- Selain itu, koperasi juga sulit berkembang karena ada beberapa faktor, yaitu keberadaan banyaknya perusahaan besar yang tingkat hubungan pasarnya tinggi, sehingga koperasi juga belum dapat bersaing dengan perusahaan besar tersebut- Terdapat dua hambatan dalam koperasi, yaitu hambatan internal dan hambatan eksternal- Berbagai solusi yang tepat dalam memperbaiki masalah pengembangan koperasi
Referensi :
https://artanengsisianipar.wordpress.com/koperasi-kewirausahaan/permasalahan-yang-menghambat-perkembangan-koperasi-di-indonesia-dan-solusinya/
Minggu, 30 Oktober 2016
Tugas Bulan 2 (BENTUK ORGANISASI, PENGERTIAN DAN JENIS BADAN USAHA, PENGERTIAN KOPERASI, DAN SISA HASIL USAHA)
Menurut Hanel :
• Suatu sistem sosial ekonomi atau
sosial tehnik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan
• Sub sistem koperasi, individu
(pemilik dan konsumen akhir) Pengusaha Perorangan/kelompok (pemasok /supplier) Badan
Usaha yang melayani anggota dan masyarakat
Menurut Ropke :
• Identifikasi Ciri Khusus
Kumpulan sejumlah individu dengan
tujuan yang sama (kelompok koperasi)Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi
sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)Pemanfaatan koperasi secara bersama
oleh anggota (perusahaan koperasi)Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan
para anggotanya (penyediaan barang dan jasa)
• Sub sistem
Anggota Koperasi Badan Usaha KoperasiOrganisasi
Koperasi
B. PENGERTIAN BADAN USAHA DAN JENIS-JENISNYA
Badan Usaha dalah
kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau
keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara
perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor
produksi.
Berikut ini ada beberapa jenis
pengertian badan usaha
- Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha
yang beranggotakan orang - orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.
Menurut ILO ( International
Labour Organization ), koperasi memiliki 6 elemen atau ciri - ciri
yang harus dimiliki :
Koperasi adalah perkumpulan orang -
orang. Penggabungan orang - orang berdasarkan kesukarelaan. Terdapat tujuan
ekonomi yang ingin dicapai. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang
dibutuhkan.anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang.
Kelebihan
:
- Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
- Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan
produsen sekaligus.
- Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau
yang ingin atau yang sudah menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan
keinginanya sendiri untuk memperbaiki hidupnya.
- Mengutamakan kepentingan Anggota.
Kekurangan :
- Modal
terbatas.
- Daya saing lemah.
- Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
- Sumber daya manusia terkadang kurang
- Daya saing lemah.
- Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
- Sumber daya manusia terkadang kurang
- CV
CV atau disingkat
sebagai (Coomanditaire Venootschap) atau diartikan sebagai Perusahaan
Komanditier; meruapakan perusahaan persekutuan yang didirikan berbadasarkan
saling percaya (ciee). Jadi tuh CV merupakan salah satu bentuk usaha yang
dipilih para pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha namun modal minim.
Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara
penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya, kemudian ada salah satu yang
menjadi pemberi modal. Dan tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada
sejumlah modal yang diberikan. Sehingga ada 2 jenis sekutu
- Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
- Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.
Ciri - ciri CV :
- Didirikan minimal 2 orang, dimana satu
orang bertindak sebagai Persero aktif, dan satunya lagi sebagai persero pasif
- Seorang persero aktif akan bertindak
mengurus perseroan. Sehingga ia akan bertanggung jawab penuh atas segala
resiko
.
- Persero pasif hanya bertindak sebagai
sleeping partner. Dimana dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia
setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan :
- Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.
- CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
- Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
- CV lebih fleksibel
- Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak penghasilan
Kekurangan :
- Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke Departmen Kehakiman.
- Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek besar
- PT
PT atau kepanjangan
dari Perseroan Terbatas Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati
pengusaha. Kenapa? Karena badan hukum ini punya kelebihan dibanding
lainnya. Apa aja? seperti luasnya badan usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam
pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada
modal yang disetorkan.
Cori-ciri PT :
- Kewajiban terhadap pihak luar hanya
terbatas pada modal yang disetorkan.
- Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
- Usia PT tidak terbatas.
- Mampu untuk menghimpun dana dalam
jumlah yang besar.
- Bebas untuk melakukan berbagai
aktivitas bisnis.
- Mudah mencari karyawan
- Dapat dipimpin oleh orang yang tidak
memiliki saham.
- Pajaknya berganda antara Pajak
Penghasilan dan Pajak Deviden
- Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang
didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh
atas perusahaan. Modal firman berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau
keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu
pendiriannya.
Ciri-ciri Firma :
·
Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
·
Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
·
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal
dunia.
Kelebihan :
- Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma.
- Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda tangan
- Modal lebih cepat cair
- Lebih mudah berkembang
Kekurangan :
- Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
- Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal dunia atau mengundurkan diri
- Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
- Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu
C. PENJELASAN TENTANG KOPERASI
- Pengertian
Secara bahasa, Kata
Koperasi berasal dari bahasa inggris yaitu “Cooperation” yang artinya usaha
bersama. Secara Umum, Koperasi adalah kumpulan individu atau badan usaha yang
menjalankan kegiatan usaha dengan asas kekeluargaan dan bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Sedangkan Secara Resmi, Definisi Koperasi menurut Undang
Undang No. 25 tahun 1992, Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum, koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.
- Tujuan
Tujuannya yaitu sebagai berikut (dalam pasal 4 UU No. 25
tahun 1992)
- Membangun dan mengembangkan potensi atau kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
- Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
- Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
- Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas keluarga dan demokrasi ekonomi.
- Fungsi
Fungsi koperasi adalah sebagai berikut :
- Sebagai Pusat Penting Perekonomian Indonesia
- Sebagai Upaya Mendemokrasikan Sosial Ekonomi Indonesia
- Meningkatkan Kesejahteraan anggota dan Masyarakat
- Ikut Membangun Tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan Makmur dengan berlandaskan dasar hukum negara
- Kegiatan Usaha
Koperasi
menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan – dengan kegiatan usaha anggota,
sebagai berikut:
·
- Unit usaha simpan
pinjam.
·
- Perdagangan umum.
·
- Perdagangan,
perakitan, instalasi hardware dan software dan jaringan komputer serta
aksesorisnya.
·
- Kontraktor dan
konsultan bangunan.
·
- Penerbitan dan
percetakan.
·
- Agrobisnis dan
agroindustri.
·
- Jasa pendidikan,
konsultan dan pelatihan pendidikan.
·
- Jasa telekomunikasi
umum.
·
- Jasa teknologi
informasi.
·
- Biro jasa.
·
- Jasa pengiriman
barang.
·
- Jasa transportasi.
·
- Jasa pemasaran umum.
·
- Jasa perbaikan
kendaraan dan elektronik.
·
- Jasa pengembangan dan
konsultan olahraga.
·
- Event organizer
·
- Kerjasama dengan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha
Koperasi (BUK).
·
- Klinik kesehatan dan
apotek.
·
- Desain grafis dan
galeri seni
Hal yang terkait :
·
Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota, Koperasi
dapat membuka peluang usaha dengan non-anggota.
- Sesuai dengan ketentuan yang berlaku Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik didalam maupun diluar wilayah Republik Indonesia, pembukaan cabang atau perwakilan harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.
- Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai dengan ayat (3), Koperasi dapat melakukan kerjasama dengan Koperasi dan Badan Usaha lainnya, baik didalam maupun diluar wilayah Republik Indonesia.
- Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang (Business Plan) dan Rencana Kerja Jangka Pendek (tahunan) serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi dan disahkan oleh Rapat Anggota.
D. PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISA HASIL USAHA
KOPERASI
Dari sisi Ekonomi Manajerial, Sisa
Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau
penerimaan total (Total Revenue) dikurangi dengan seluruh biaya (Total Cost)
dalam satu tahun buku
Pembagian SHU
Di Indonesia, dasar hukum pembagian
SHU adalah pasal 5 ayat 1 UU. No.25 tahun 1992 yang menyatakan
bahwa:
“Pembagian SHU kepada anggota
dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam
koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap
koperasi”
Oleh karena itu SHU koperasi yang
diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan
anggota sendiri, yaitu :
1. SHU Atas Jasa Modal
Pembagian SHU atas jasa modal mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun
investor, karena jasa atas modalnya (simpananya) tetap diterima dari
koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang
bersangkutan
2. SHU Atas Jasa Usaha
SHU ini mencerminkan bahwa anggota
koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai (pelanggan). Secara umum SHU
koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada AD/ART yang
meliputi :
1. Untuk Cadangan koperasi
2. Untuk Jasa anggota
3. Honor pengurus
4. Gaji karyawan
5. Dana untuk pendidikan
6. Dana sosial
7. Dana pembangunan lingkungan
Tentunya tidak semua komponen diatas
harus diadopsi koperasi dalam pembagian SHU-nya. Hal ini tergantung pada
putusan anggota yang disepakati dalam Rapat Anggota.
SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :
Keterangan :
SHU = SHU untuk anggota koperasi
Berkah
JU = SHU yang diperuntukan bagi Jasa
Usaha Anggota koperasi Berkah
JM = SHU yang diperuntukan bagi jasa
modal anggota koperasi Berkah
Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota
dapat dihitung sebagai berikut :
Keterangan :
SHUPa = Sisa Hasil Usaha per anggota
JU =
Jasa Usaha Anggota
JM =
Jasa Modal Anggota
Va =
Volume usaha anggota a (total transaksi anggota a dengan koperasi)
VUK =
total volume usaha koperasi (total transaksi koperasi)
Sa = Jumlah simpanan anggota a
TMS = Total Simpanan seluruh anggota
koperasi
Contoh Kasus Perhitungan SHU
Koperasi Selalu Maju yang jumlah
simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya sebesar Rp 80.000.000,- menyajikan
perhitungan laba rugi singkat pada 31 Desember 2014 sebagai berikut(hanya untuk
anggota):
Penjualan Rp 400.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp
350.000.000,-
Laba Kotor Rp 50.000.000,-
Biaya Usaha Rp 20.000.000,-
Laba Bersih Rp 30.000.000,-
Yang merupakan SHU dari data diatas
adalah Laba bersih yaitu sebesar Rp. 40.000.000,-
Berdasarkan RAT yang sudah ditentukan, SHU dibagi
sebagai berikut:
·
Cadangan
Koperasi 40%
·
Jasa Anggota
25%
·
Jasa Modal
20%
·
Jasa
Lain-lain 15%
Hitung berapa yang diterima Tuan
Aldi (seorang anggota koperasi) jika jumlah simpanan pokok dan simpanan
wajibnya Rp 400.000,- dan ia telah berbelanja di koperasi Hadiah Mandiri
senilai Rp 800.000,-
Jawab :
Mencari persen jasa modal dan jasa anggota :
Jasa Anggota : 25% x Rp.30.000.000 =
Rp. 7.500.000
Jasa Modal : 20% x Rp. 30.000.000 =
Rp. 6.000.000
SHU yang diterima Tuan Aldi adalah sebagai berikut :
1. Jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal
/ Total modal) x Modal Tuan Aldi = (Rp 6.000.000,- / Rp 80.000.000,-) x Rpo
400.000,- = Rp 30.000,-
2. Jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa
anggota / Total Penjualan Koperasi)x Pembelian Tuan Aldi = (Rp 7.500.000,- / Rp
400.000.000,-) x Rp 800.000,- = Rp 15.000,-
Jadi total SHU yang diterima Tuan Aldi adalah Rp 30.000,- + Rp 15.000,- = Rp 45.000,-
Jadi total SHU yang diterima Tuan Aldi adalah Rp 30.000,- + Rp 15.000,- = Rp 45.000,-
Referensi :