Sabtu, 03 November 2018

Pelatihan dan Pengembangan SDM

Pelatihan dan Pengembangan SDM
Di Susun Oleh :
Alvin Sergio
Hendra Eka Suparman
Menurut Marzuki Pelatihan adalah pengajaran atau pemberian pengalaman kepada seseorang untuk mengembangkan tingkah laku (pengetahuan, skill, sikap) agar mencapai sesuatu yang diinginkan. Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar. 
Menurut Hani Handoko pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent) mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
Menurut Mariot Tua Efendi H latihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai. Selanjutnya mariot Tua menambahkan pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Tetapi, dilihat dari tujuannya, umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang. 
Tujuan Pelatihan SDM
Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan saat ini. Sasaran: Peningkatan kinerja jangka pendek. Orientasi: Kebutuhan jabatan sekarang.Efek terhadap karir: Keterkaitan dengan karir relatif rendah.
Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan teknologi.
Melalui pelatihan, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap individu dapat secara efektif menggunakan teknologi-teknologi baru.
Mengurangi waktu belajar seorang individu baru untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan.
Membantu memecahkan persoalan operasional.
Mengorientasikan setiap individu terhadap organisasi[6]
Tujuan Pengembangan SDM
Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan yang akan datang. Sasaran: Peningkatan kinerja jangka panjang. Orientasi: Kebutuhan perubahan terencana atau tidak terencana. Efek terhadap karir: Keterkaitan dengan karir relatif tinggi.
Meningkatkan produktivitas.
Meningkatkan mutu tenaga kerja
Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
Meningkatkan semangat kerja: Suatu rangkaian reaksi positif dapat dihasilkan dari program pelatihan perusahaan yang direncanakan dengan baik.
Menarik dan menahan tenaga kerja yang baik
Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
Menunjang pertumbuhan pribadi (personal growht).
Adapun perbedaan Tujuan antara pelatihan dan pengembangan secara umum 
Jenis Pelatihan dan Pengembangan SDM
Pelatihan dan Pengembangan Keahlian.
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering di jumpai dalam organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekuragan diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli. kriteria penilalan efekifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
Pelatihan dan Pengembangan Ulang.
Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan keahilan. Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin computer atau akses internet
Pelatihan dan Pengembangan Lintas Fungsional.
Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training) melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
Pelatihan dan Pengembangan Tim.
Pelatihan tim merupakan bekerjasarna terdiri dari sekelompok Individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
Pelatihan dan Pengembangans Kreatifitas.
Pelatihan kreatifitas(creativitas training) berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian rasional dan. 
Teknik-teknik pelatihan dan pengembangan
Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen.
Metode praktis (on the job training)
Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training)
Masing-masing kategori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau pengetahuan dan/atau keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik tertentu untuk dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa trade offs. Ini berarti tidak ada satu teknik yang selalu baik: metode tergantung pada sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut:
Efektivitas biaya.
Isi program yang dikehendaki
Kelayakan fasilitas-fasilitas
Preferensi dan kemampuan peserta
Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih
Prinsip-prinsip belajar
Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan sepervise langsung seorang pelatih yang berpengalaman (biasanya karyawan lain). Berbagai macam teknik ini yang bisa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut:
Rotasi jabatan
Latihan instruksi pekerjaan
Magang (apprenticeships)
Coaching
Penugasan sementara
Teknik-teknik off the job, dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan menerima representasi tiruan (articial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Dan tujuan utama teknik presentrasi (penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau keterampilan kepada para peserta. Metode yang bisa digunakan adalah:
Metode studi kasus
Kuliah
Studi sendiri
Program computer
Komperensi
Presentasi
Implementasi program pelatihan dan pengembangan berfungsi sebagai proses transformasi. Pata tenaga kerja (karyawan) yang tidak terlatih diubah menjadi karyawan-karyawan yang berkemampuan dan berkulitas dalam bekerja, sehingga dapat diberikan tanggungjawab lebih besar. 
Tahapan Proses Pelatihan dan Pengembangan SDM
Sebelum pelatihan dapat diselenggarakan, kabutuhan akan hal itu perlu dianalisis lebih dahulu. Hal demikian disebut sebagai langkah/tahapan penilaian dari proses pelatihandan pengembanga. beberapa tahapan berikutnya:
Penilaian kebutuhan pelatihan.
Penilaian kebtuhan perusahaan
Penilaian kebutuhan tugas
Penilaian kebutuhan karyawan.
Perumusan tujuan pelatihan.
Perumusan tujuan pelatihan harus ada keterkaitan antara input, output, outcome, dan impact dan pelatihan itu sendiri.
Prinsip-prinsip pelatihan.
Partisipasi
Pendalaman
Relevansi
Pengalihan
Umpan balik
Suasana nyaman
Memiliki kriteria
Merancang dan menyeleksi prosedur pelatihan
Pelatihan instruksi pekerjaan
Perputaran pekerjaan
Magang dan pelatihan
Kuliah dan presentasi
Permainan peran dan pemodelan perilaku
Studi kasus
Simulasi
Studi mandiri dan pembelajaran program
Pelatihan laboratorium
Pembelajaran aksi 
Dalam tahapan ini menurut Gomes terdapat paling kurang tiga tahapan utama dalam pelatihan dan pengembangan, yakni: penentuan kebutuhan pelatihan, desain program pelatihan, evaluasi program pelatihan. 
Manfaat Umum pelatihan dan pengembangan
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas
Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima
Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia
Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
Manfaat Bagi Perusahaan pelatihan dan pengembangan
Mengarahkan kemampulabaan dan atau lebih bersikap positif terhadap orientasi pada keuntungan
Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan
Membantu orang mengidentifikasi tujuan perusahaan
Membantu menciptakan citra perusahaan yang lebih baik
Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
Manfaat bagi individual
Membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan pemecahan masalah yang efektif.
Melalui pelatihan dan pengembangan, perubah motivasi dari pengakuan, prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab, dan kemajuan diinternalisasikan dan dilaksanakan.
Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan kepercayaan diri.
Membantu seseorang dalam mengatasi stress, tensi, kekecewaan dan konflik.
Menyediakan informasi untuk memperbaiki pengetahuan kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi dan sikap.
Manfaat untuk Personal, Hubungan Manusia dan Pelaksanaan Kebijakan
Memperbaiki komunikasi antara kelompok dan individual
Membantu dalam orientasi untuk karyawan baru dan mendapatkan pekerjaan baru melalui pengalihan atau promosi
Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatan yang disepakati
Memperbaiki keterampilan hubungan lintas personal
Memperbaiki kebijakan, aturan dan regulasi perusahaan yang dapat dilaksanakan
https://ahmadartkhoiri.wordpress.com/2015/02/03/pelatihan-dan-pengembangan-sumber-daya-manusia/
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2000),,153
google-sofyaneffendi.blogspot.com//pelatihan-dan-pengembangan-sumberdayamanusia. Diakses 21 Nopember 2013
Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2012),,68
Mariot Tua Efendi H, Manajemen Sumber Daya Manusa:pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas pegawai, (Jakarta: Grasindo Widiasarana Indonesia, 2005),,,95
nailasuhada-m.blogspot.com//pelatihan-dan-pengembangan-sumberdayamanusia, diakses 20 Nopember 2013
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis,,112
http://www.slideshare.net/jatmikomyko/pelatihan-danpengembangansdm,diakses 20 Nopember 2013
google-sofyaneffendi.blogspot.com//pelatihan-dan-pengembangan-sumberdayamanusia. Diakses 21 Nopember 2013
Irianto Jusuf, Prinsip-prinsip Dasar Manajemen Pelatihan (Dari Analisis Kebutuhan Sampai Evaluasi Program Pelatihan),  (Jakarta: Insani Cendekia, 2001),,112
Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung : PT Refika Aditama, 2006),,,100
Sjafri Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Jakarta Selatan: Ghalia Indonesia, 2004),,105
Melayu, S.P Hasibuan, ibid,,86
E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),,82

Rabu, 10 Oktober 2018

MDSM PT. WIJAYA KARYA TAHUN 2012


STRUKTUR ORGANISASI PT. WIJAYA KARYA TAHUN 2012

 Image result for gunadarma

 Di Susun Oleh :
Hendra Eka Suparman

Tanggung Jawab Tiap Divisi dan Tugasnya
1.        Pemegang Saham
a.         Hubungan Antar Organ Perseroan
                        PT Wijaya Katya (Persero) Tbk mendorong Organ Perseroan agar dalam     membuat keputusan dan menjalankan tugas dilandasi oleh itikad baik dan kepatuhan      terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya    tanggung jawab perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (Stakeholders) maupun           pelestarian lingkungan.
b.        Rapat Umum Pemegang Saham
            Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan Organ Perseroan yang memiliki semua kewenangan yang tidak didelegasikan kepada Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan wadah bagi Pemegang Saham dalam mempengaruhi Perseroan.
RUPS mempakan forum di mana Komisaris dan Direksi melaporkan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas serta kjnerjanya kepada Pemegang Saham. Berbagai agenda yang dibahas dalam RUPS
2.        Dewan Komisaris
     Dewan Komisaris bertugas mengawasí pengelolaan Perseroan dan memberikan nasíhat kepada díreksí jika dípandang perlu demi kepentíngan Perseroan. Dewan Komisarís bertanggungjawab memastíkan agar Direksi dalam kondisi apapun memiliki kemampuan menjalankan tugasnya. Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya berkewajíban memberikan pendapat dan saran kepada Direksi pada saat pangajuan Rancana Kerja dan Anggaran Perseroan, mengikuti perkambangan kegiatan Perseroan, melaporkan dangan segera kepada Pemegang Saham apabila tarjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan atau hal-hal lain yang dipandang perlu untuk segera mendapat perhatian Pemegang Saham.
3.        Direksi Direksi
     Memiliki tugas dan wewenang antara lain memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan eñsiensi dan efektivitas Perseroan. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya, menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
4.        Sekertaris Korporat
     Secara struktural Sekertaris Korporat bertanggung jawab kepada Direktur Utama atau Anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direktur Utamadan memiliki kewenangan yang memadai. Tugas Sekertaris Korporat yaitu:
·         Memastikan Perseroan taat terhadap berbagai peraturan yang berlaku dan pelaksanaan Good Corporate Governance.
·         Menangani kegiatan yang berhubungan dengan investor, saham, bursa, pasar modal, dan anak perusahaan.
·         Menangani fungsi hubungan investor dan publikasi perseroan.
·         Menjalankan fungsi corporate legal affair atau legal compliance.

5.        SPI
     Sistem Pengendali Internal dilaksanakan oleh Organ Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Misi SPI adalah membantu Direksi dan Manajemen dalam memastikan efektifitas pencapaian tujuan perusahaan melalui pelaksanaan evaluasi terhadap proses pengendalian kegiatan operasi, pengelolaan resiko, dan corporate governance berupa melakukan audit, konsultasi, memberikan rekomendasi yang independen dan obyektif serta inovatif. Adapun kewajiban yang dimiliki SPI adalah sebagai berikut:
·         Membantu Direksi dan Manajemen dalam memonitor kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian manajemen perusahaan.
·         Membantu Direksi dan Manajemen dalam meningkatkan corporate governance, dengan mendorong efektifitas organ-organ corporate governance, serta efektifitas proses pengendalian manajemen, manajemen resiko, implementasi etika bisnis, dan pengukuran kinerja organisasi.
·         Menciptakan nilai tambah dengan mengidentifikasi peluangpeluang usaha untuk meningkatkan kehematan, efisiensi, dan efektifitas pelaksanaan kegiatan di perusahaan.
·         Melakukan konsultasi dengan Direktur Utama dan berkoordinasi dengan komisaris melalui Komite Audit.
6.        General Manager
            Tugas General Manager antara lain adalah:
1.      Mengelola, mengawasi, serta bertanggung jawab atas segala aktivitas yang berada di perusahaan.
2.      Mengambil keputusan yang dianggap baik untuk kelancaran sesuai dengan garis kebijaksanaan yang telah ditetapkan dewan direksi.

6.1  Kepala Bagian Operasi
                        Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan proses produksi secara keseluruhan.
1.      Menerima dan melakukan analisis tentang produksi.
2.      Membuat rencana kerja bulanan untuk proses produksi atas produk yang dipesan oleh konsumen ataupun untuk mengisi persediaan.
3.      Mengatur pekerjaan bawahannya.
4.      Memberikan perintah dan pengarahan kepada bawahannya.

6.2  Kepala Bagian Keuangan
1.      Memberikan informasi perusahaan yang meliputi proses perputaran perekonomian perusahaan.
2.      Mengawasi keluar masuk keuangan oleh yang melaksanakan perputaran keuangan perusahaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
3.      Mengatur pemasukan dan pengeluaran perusahaan.
4.      Mengatur pengeluaran upah harian atau mingguan dan bulanan.

6.3  Kepala Bagian MSDM
1.      Bertanggung jawab mengenai penerimaan karyawan baru dan penempatannya.
2.      Membina pengetahuan karyawan dan mengawasi kedisiplinan karyawan.
3.      Merekomendasikan kepada pimpinan untuk mengeluarka karyawan.

6.        Divisi
a.       Divisi Sipil Umum I (DSU I) Pola spesialisasi pada bidang prasarana perhubungan. Membawahi daerah operasi seluruh Sumatra, Jabotabek, dan Banten.
b.      Divisi Sipil Umum II (DSU II) Pola spesialisasi pada bidang air dan ketenagaan. Membawahi daerah operasi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
c.       Daerah Sipil Umum III (DSU III) Pada tahun 1994 bergerak pada bidang usaha jasa penyewaan peralatan yang bergeser ke kontraktor padat alat sampai saat ini.
d.      Divisi Bangunan Gedung (DBG) Tidak hanya mengerjakan lingkup konstruksi, divisi ini juga mengerjakan proyek dengan lingkup konstruksi rancang bangun. Daerah operasinya mencakup seluruh Indonesia dan menangani sub bidang usaha sebagai berikut:
·         Bangunan Hunian, seperti: perhotelan, apartemen, rumah sakit, dan lain-lain.
·         Bangunan Fasilitas, seperti gedung perkantoran, gedung komersil, mall, kampus, dan lain-lain.
e.       Divisi Mekanikal Elektrikal (DME) DME bertanggung jawab dalam pengembangan bidang usaha konstruksi industry, mekanikal serta elektrikal, dengan daerah operasi meliputi seluruh wilayah Indonesia. Sub bidang usaha DME yaitu:
·         Bangunan Insdustri
·         Jaringan Pipa
·         Hidromekanikal
·         Jembatan dan Menara Baja
·         Plate Work
·         Struktur Baja
·         Pekerjaan Kelistrikan
f.       Divisi Peralatan Konstruksi (DPK) DPK bergerak dalam bidang jasa penyewaan alat-alat berat baik untuk dipergunakan sendiri maupun disewakan kepada pihak luar. Pengelolaan peralatan konstruksi guna kebutuhan internal yang masih dilaksanakan oleh DPK berada dibawah tanggung jawab manajemen DSU III.
g.      Departemen EPC Departemen Engineering Procurement Construction (departemen EPC) dibentuk dalam rangka menangkap peluangpeluang dibidang engineering, procurement, dan construction (EPC) yang berteknologi tinggi dan berfokus pada: pembangkit listrik, pabrik petrokimia, dan instalasi minyak dan gas bumi. Daerah operasi Departemen EPC meliputi seluruh Indonesia dan luar negeri.


Selasa, 26 Juni 2018

MODALS AUXILIARY


MODALS AUXILIARY

 Image result for gunadrma

 Di Susun Oleh :
Hendra Eka Suparman

Modal (modalitas) adalah bentuk kata yang membantu kata kerja. Modal harus disandingkan dengan verbs. Oleh karenanya, modal juga sering dinamakan kata kerja ganti.
  • The Kinds Of Modals (Jenis-Jenis Modal)
Secara garis besar. modal dibagi menjadi dua, yaitu modals present dan modals past. Perhatikan tabel berikut ini.
Modals present
Modals past
Can (bisa)
Could
Will (akan)
Would
Shall (akan)
Should /
May (boleh)
Might
Must (hams)
Had to
Should (harus/sebaiknya)
Ought to (harus/sebaiknya)

Catatan:
Selain contoh modal di atas. ada beberapa kata yang juga memiliki makna yang sama, seperti :
Can/could : be capable of. be able to. manage to
Will/shall : he doing to, be about to
May/might : perhaps, probable, possible, presumable bad better, be supposed to
  • Yang dimaksud dengan be adalah to be seperti: is, am. are, was, dan were.
Adapun formula dari modal adalah sebagai berikut :
( + ) S + modal + V1 + ( O )
( – ) S + modal + not + V1 + ( O )
( ? ) modal + S + V1 + ( O ) ?

  • The Function Of Modals (Fungsi Modals)
Modal memiliki beberapa penggunaan seperti berikut ini:
1. Can/could
a. Menyatakan kemampuan
Contoh :
  • I can swim very well. ( Aku bisa berenang dengan sangat baik. )
  • I could not sing this song beautifully. ( Aku tidak bisa menyanyikan lagu ini dengan baik. )
b. Menyatakan kemungkinan
Contoh:
  • I Can Call You If I have finished my task. ( Aku bisa meneleponmu jika pekerjaanku sudah selesai. )
  • I Could not listen to what they said. ( Aku tidak bisa mendengarkan apa yang mereka katakan. )
c. Menyatakan Izin
Contoh:
  • You Can Sleep after doing your homework. ( Kamu boleh tidur setelah menyelesaikan PR-mu. )
  • You Can borrow my t-shirt tomorrow morning. ( Kamu boleh meminjam kaosku besok pagi. )
d. Menyatakan permohonan yang sopan.
Contoh:
  • Can I use your laptop? Bolehkah aku memakai laptopmu?
  • Could you please tell me where the nearest supermarket is? Bisakah kamu memberi tahuku di mana letak pasar swalayan terdekat?
Catatan: Dalam kasus permohonan. could lebih sopan dari- pada can.

2. May/might
a. Untuk menyatakan kemungkinan (tidak yakin 100%)
Contoh :
  • Rani does not come to the office, she may get up late. ( Rani tidak masuk kerja. dia mungkin bangun ke- siangan. )
  • Susan might not be angry because I am her boyfriend. ( Susan mungkin tidak marah karena aku adalah pacarnya. )

b. Untuk menyatakan izin

Contoh:
  • You might meet Your mom. ( Kamu boleh menemui ayahmu. )
  • May I ask you a question? (Bolehkah aku bertanya padamu?)

3. Must / had to
Untuk menyatakan keharusan
Contoh:
  • I must pay all of these. ( Aku harus membayar semua ini. )
  • You must not be late. ( Kamu tidak boleh telat. )
  • We had to keep the secret. ( Kita harus menjaga rahasia ini. )

c. Untuk menyatakan kepastian/ prediksi yang pasti
Contoh:
  • After working all the day. you must be so tired. ( Setelah bekerja seharian, kamu pasti kecapaian. )
  • Since you do not practice seriously, you must not Win the chemistry olympiad. ( Karena kamu tidak berlatih dengan serius. kamu pasti tidak akan menang dalam olimpiade kimia.
4. Shall
a. Shall digunakan untuk I dan we. dan Shall digunakan untuk menyatakan suatu rencana.
Contoh:
  • We shall return the novels this week end. ( Kami akan mengembalikan novel-novel ini akhir pekan ini. )
  • I shall not call you tonight. ( Aku tidak akan telepon kamu nanti malam. )
b. Dalam kalimat tanya, shall digunakan untuk memberikan saran.
Contoh:
  • It is too hot here. Shall I open the window? ( Di sini panas sekali. Bagaimana jika aku membuka jendelanya? )
  • You shall ask me if I want this food. ( Kamu sebaiknya bertanya padaku apakah aku mau makanan ini. )

5. Should
Should digunakan untuk menyatakan saran. Dalam bahasa Indonesia, kata ini memiliki makna sebaiknya. Berbeda dengan must, should tidak begitu mengharuskan seseorang untuk melakukan saran tersebut.
Contoh :
  • You look so tired, you should take a rest. ( Kamu terlihat sangat capek, kamu sebaiknya beristirahat. )
  • Suno Should tell me where he will go. ( Suno sebaiknya memberitahuku ke mana dia akan pergi. )
  • Should I give You The money? ( Haruskah aku memberimu uang? )
  • You should take the test. ( Kamu sebaiknya ikut tes itu. )

6. Will
a. Digunakan untuk menyatakan suatu rencana (plan)
Contoh :
  • I will go to Bali. ( Aku akan pergi ke Bali. )
  • Will you come to my party? ( Akankah kau akan datang ke pestaku? )

b. Digunakan untuk menyatakan kemauan (willingness)
Contoh:
  • You will help me. ( Kamu akan membantuku. )
  • I will lend you the book. ( Aku akan meminjamimu buku. )
  • Will you invite Tika to your birthday party? ( Apakah kamu akan mengundang Tika ke pesta ulang tahunmu? )
c. Digunakan untuk menyatakan perkiraan (prediction)
Contoh:
  • If it rains tonight,  I will not come. ( Jika nanti malam hujan. aku tidak akan datang. )
  • My parents will buy a new house if they have sold the old house. ( Orang tuaku akan membeli rumah baru jika mereka sudah menjual rumah tua. )

7. Would
a. Digunakan untuk menyatakan suatu rencana di masa lampau (plan)
Contoh :
  • I would visit Bali last semester but I did not have money. ( Aku akan mengunjungi Bali semester akhir tapi aku tidak memiliki uang. )
  • I would sleep last night, but it was too noisy. ( Aku akan tidur semalam tapi berisik sekali. )

b. Digunakan untuk menyatakan permohonan yang sopan.
  • Would you please show your ID card? ( Bisa tunjukkan KTP Anda? )
  • Would you please tell when the train leaves? Boleh tahu jam berapa keretanya berangkat?

8. Ought to
Ought to digunakan untuk menyatakan saran. Namun. saran tersebut tidak begitu kuat atau memaksa.
Contoh :
  • You ought to study tonight. ( Kamu sebaiknya belajar nanti malam. )
  • He ought not to be here. ( Dia seharusnya tidak berada disini. )