PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Disusun Oleh :
KELOMPOK : 10
- Hendra Eka
Suparman (23215111)
- Nurul Huda (25215234)
- Theo Manggalapi Wibowo (26215867)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kemurahan-Nya akhirnya
penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tema yaitu “Perdagangan Luar
Negeri”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang disajikan ini kebenarannya
masih jauh dari tingkat kesempurnaan. Hanya saja rasa bangga itu selalu muncul karena makalah ini dapat
penulis selesaikan sesuai dengan rencana.
Dalam
kesempatan ini, penulis sangat berharap agar para pembaca bisa memberikan kritik-kritik
yang sehat sebagai motivasi untuk dapat melangkah
lebih maju. Demikian kepada Ibu Nicky selaku dosen mata kuliah Softskill
(Perekonomian indonesia) Universitas Gunadarma yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk mengembangkan makalah dalam bentuk lainnya. Tidak ketinggalan
pula kepada teman-teman sejawat yang selalu memberikan dorongan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Bekasi, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.............................................................................................................. i
Daftar
Isi....................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rincian Masalah...................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan.................................................................................................. 1
1.4 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rincian Masalah...................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan.................................................................................................. 1
1.4 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
2.1 Teori Perdagangan Ekspor Internasional............................................................. 2-3
2.2 Perdagangan Ekspor Indonesia........................................................................... 3-4
2.3 Tingkat Daya Asing................................................................................................ 4
2.1 Teori Perdagangan Ekspor Internasional............................................................. 2-3
2.2 Perdagangan Ekspor Indonesia........................................................................... 3-4
2.3 Tingkat Daya Asing................................................................................................ 4
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 5
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 5
Daftar
Pustaka.............................................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perdagangan internasional
adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah
suatu negara atau pemerintah suatu negara
dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional
menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan
ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi,
dan kehadiran perusahaan multinasional.
1.2
Rincian Masalah
2.1 Teori Perdagangan Internasional
2.2 Perdagangan Ekspor Indonesia
2.3 Tingkat Daya Asing
2.2 Perdagangan Ekspor Indonesia
2.3 Tingkat Daya Asing
1.3
Manfaat Penulisan
Penulisan yang kami buat ini bermanfaat
buat mahasiswa agar tahu tentang perdanganan luar negeri indonesia.
1.4
Tujuan Penulisan
Dalam penulisan ini kami bertujuan untuk
memberi tahu perdanganan luar negeri indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Perdagangan Internasional
1. Adam Smith
Teori nilai yang digunakan adalah
teori biaya produksi, walaupun semula menggunakan teori nilai tenaga kerja.
Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Ongkos produksi menentukan
harga relatif barang, sehingga tercipta dua macam harga, yakni harga alamiah
dan harga pasar dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai harga
alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep paradoks tentang nilai.
2. Ricardo
seorang Pemikir yang paling menonjol
di antara segenap pakar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan
berpikir, metode pendekatannya hampir seluruhnya deduktif. David Ricardo telah
mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan juga
lebih sistematis. Dan pendekatannya teoretis deduktif, pemikirannya didasarkan
atas hipotesis yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai
permasalahan menurut pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh
Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang
distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh
produksi dan di sajikan sebagai
teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan
harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan
perkembangan ekonomi.
Produksi dan di sajikan sebagai
teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan
harga, teori perdagangan internasional, dan teori tentang akumulasi dan
perkembangan ekonomi.
Mazhab
neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun
dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja
atau biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal
utility). Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru dalam teori
ekonomi
1. Gossen
Salah
satu pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan sumbangan
dalam pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan
II. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan
tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen
mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang
diperlukannya. Selain Gossen, Jevons dan Menger juga mengembangkan teori nilai
dari kepuasan marjinal. Jevons berpendapat bahwa perilaku individulah yang
berperan dalam menentukan nilai barang. Dan perbedaan preferences yang
menimbulkan perbedaan harga. Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai dari orde
berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu barang ditentukan oleh
tingkat kepuasan terendah yang dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini
maka tercakup sekaligus teori distribusi.
2. Walras
Pemikiran
yang sangat mengagumkan yang disusun oleh Walras tentang teori keseimbangan
umum melalui empat sistem persamaan yang serempak. Dalam sistem itu terjadi
keterkaitan antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori produksi, konsumsi
dan distribusi. Asumsi yang digunakan Walras adalah persaingan sempurna, jumlah
modal, tenaga kerja, dan lahan terbatas, sedangkan teknologi produksi dan
selera konsumen tetap. Jika terjadi perubahan pada salah satu asumsi ini maka
terjadi perubahan yang berkaitan dengan seluruh aktivitas ekonomi.
2.2
Perdagangan Ekspor Indonesia
Penulis : Silvia Hanna (Staf Departemen Kajian
Strategis BEM FEB UGM 2016)
Setiap negara tak pernah terlepas
dari kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi
bahwa setiap negara memiliki karakteristik sumber daya masing-masing dan
tentunya karakteristik tersebut berbeda antara satu negara dengan negara
lainnya. Untuk melengkapi dan mengisi perbedaan karakteristik tersebutlah,
kegiatan ekspor impor dilakukan. Penting pula untuk diketahui, secara tidak
langsung, kegiatan ekspor dan impor mempunyai andil yang cukup penting dalam
memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara. Berdasarkan data yang diambil dari
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, ekspor impor juga termasuk dalam
indikator ekonomi Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber
daya. Akan tetapi, apakah hal tersebut mampu menutup kemungkinan nilai impor
Indonesia lebih mendominasi dibandingkan nilai ekspornya?
Ekspor
Menurut KBBI, pengertian ekspor
adalah pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Barang dagangan yang dimaksud
bisa berupa barang secara fisik ataupun jasa. Ekspor merupakan salah satu tolak
ukur penting untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu
negara. Dari kegiatan ekspor ini maka dapat terjamin kegiatan bisnis di sektor
riil semakin terjaga. Produksi barang tidak hanya berputar di dalam negeri saja
akan tetapi juga berputar di perdagangan Internasional. Oleh sebab itulah,
dalam jangka panjang kegiatan ekspor dapat menjadi pahlawan devisa bagi
pertumbuhan ekonomi negara.
Namun, menurut data yang didapat,
perkembangan ekspor Indonesia mulai tahun 2011-2015 tidak mengalami peningkatan
malah sebaliknya. Berdasarkan grafik di bawah ini, dalam kurun waktu 2011-2015,
nilai ekspor Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya dari
203.496,60 juta US$ menjadi 150.252,50 juta US$ pada tahun 2015 yang lalu.
Dapat disimpulkan, mulai dari tahun 2011-2015, penurunan nilai ekspor adalah
sebesar 26,16%.
·
Perkembangan Nilai Ekspor Tahun 2011-2015 di Indonesia (juta US$)
Setiap negara selalu berusaha
mengembangkan nilai ekspor dari komoditas ekspor unggulannya. Perkembangan
ekspor sangat penting dalam upaya peningkatan pendapatan negara yang berdampak
pada perkembangan ekonomi nasional. Sejak saat itu, ekspor menjadi fokus utama
dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi
industrialisasi dari penekanan pada substitusi impor ke promosi ekspor. Menurut
BPS, komotidi unggulan ekspor indonesia adalah di sektor Non-Migas. Sedangkan,
untuk sektor Migas sendiri, perkembangannya masih sangat jauh dibawah sektor
Non-Migas.
Sumber: Diolah berdasarkan data Kementerian Perdagangan
2015
·
Perbandingan Nilai Ekspor Migas Non-Migas 2011-2015 di Indonesia (juta US$)
Sumber : Diolah berdasarkan data
Kementerian Perdagangan 2015
2.3
Tingkat Daya Asing
Dalam pemeringkatan World Economic
Forum(WEF), daya saing Indonesia mengalami lompatan besar dari peringkat 50
menjadi 38. Lompatan peringkat ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia, dan
hanya dikalahkan oleh Ekuador dan Lesotho. Namun, lompatan peringkat Indonesia
tersebut baru mendekati peringkat negara‐negara ASEAN lain, terutama negara
Singapore, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam. Hal ini memicu pertanyaan
besar,yaitu apakah Indonesia siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) yang akan segera berlaku pada 2015? Dalam menghadapi implementasi AEC
2015, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan baik eksternal maupun
internal. Tantangan eksternal yang dihadapi antara lain adalah tingkat
persaingan perdagangan yang semakin ketat, semakin besarnya defisit neraca
perdagangan Indonesia dengan negara ASEAN lainnya, dan bagaimana Indonesia
dapat meningkatkan daya tarik investasi. Sementara itu, tantangan internal
Indonesia antara lain adalah rendahnya pemahaman masyarakat terhadap AEC,
ketidaksiapan daerah menghadapi AEC, tingkat pembangunan daerah yang masih
sangat bervariasi dan kondisi SDM dan ketenagakerjaan Indonesia.Disamping
tantangan yang ada, Indonesia tetap memiliki peluang besar untuk dapat
mengambil manfaat dari implementasi MEA bagi kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Sampai saat ini, Indonesia masih menjadi tujuan investasi pemodal
dalam negeri ataupun luar negeri. Tingginya investasi tersebut telah mendorong
pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dibandingkan dengan negara‐negara ASEAN
lainnya. Potensi lain yang dimiliki oleh Indonesia adalah jumlah penduduk.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar ini (bonus demografi) dapat menjadi kunci
sukses bagi peningkatan daya saing Indonesia. Dengan dukungan peningkatan
pendidikan dan ketrampilan, maka produktivitas tenaga kerja akan meningkat.
Faktor
produktivitas akan menjadi kunci bagaimana Indonesia dapat menghadapi MEA.
Secara logika sederhana, produktivitas adalah kunci utama dalam persaingan.
Dengan produktivitas yang tinggi diharapkan produksi menjadi lebih efisien dan
dapat memberikan harga yang lebih kompetitif. Hanya saja, David Ricardo dapat
mematahkan argumentasi ini (yang dibangun oleh Adam Smith) dengan konsep
comparative advantage. Menurut Ricardo, keunggulan produktivitas bukanlah satu‐satunya faktor sebuah negara dapat memenangkan
persaingan tetapi faktor‐faktor lain
dapat pula menyebabkan sebuah negara dapat bersaing. Dengan kata lain, yang
dapat menurunkan biaya produksi rata‐rata tidak
hanya produktivitas tetapi juga faktor biaya‐biaya input
yang rendah. Rendahnya biaya tenaga kerja merupakan faktor yang paling sering
diandalkan oleh sebuah negara agar memiliki keunggulan komparatif. Di samping
itu, faktor kepemilikan sumber daya alam maupun pasar finansial yang efisien
juga merupakan faktor lain yang membawa pada keunggulan komparatif.
Untuk itu,
perbandingan daya saing dengan negara‐negara
tetangga tidak harus dibandingkan tingkat produktivitasnya melalui TFP tetapi
juga dapat diperbandingkan dengan faktor ‐faktor lain
seperti infrastruktur, logistik, investasi, usaha kecil dan menengah, dan
variasi produk dan volume yang diperdagangkan antara negara ASEAN maupun dengan
rest of the world.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perdagangan luar negeri merupakan
perdagangan yang kegiatan nya menjual dan membeli benda antar negara.
Jadi kegiatan ekspor ini maka dapat terjamin kegiatan bisnis di sektor riil
semakin terjaga. Produksi barang tidak hanya berputar di dalam negeri saja akan
tetapi juga berputar di perdagangan Internasional. Oleh sebab itulah, dalam
jangka panjang kegiatan ekspor dapat menjadi pahlawan devisa bagi pertumbuhan
ekonomi negara.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
http://www.academia.edu/8732972/TEORI-TEORI_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL
http://bem.feb.ugm.ac.id/perkembangan-ekspor-impor-di-indonesia/
http://kemenkeu.go.id/sites/default/files/Kajian%20Daya%20Saing%20dan%20Produktivitas%20Indonesia%20Menghadapi%20MEA.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar