Sudah
Dua Pekan Buruh Kilang Balongan Mogok Kerja
Reporter
: Saugy Riyandi
Kamis,
28 Juni 2012 11:33:56
Sumber
: http://www.merdeka.com/uang/sudah-dua-pekan-buruh-kilang-balongan-mogok-kerja.html
Dua pekan terakhir, aktivitas kilang
Balongan, Indramayu, Jawa Barat tidak berjalan maksimal. Sebab, ribuan buruh di
seluruh wilayah kilang milik Pertamina tersebut, mogok kerja menuntut persamaan
hak.
"Totalnya
2.000 buruh yang mogok. Mereka semua buruh outsourcing yang sudah kerja 10-30
tahun tapi masih kontrak, tidak ada kejelasan. Mereka menuntut persamaan hak
dengan pekerja tetap," ungkap pengurus pusat Kongres Aliansi Serikat Buruh
Indonesia (KASBI) Sunar kepada merdeka.com, Kamis (28/6).
Dia mengatakan, pekerja yang mogok
merupakan pekerja yang sehari-hari menjalankan roda produksi minyak di Kilang
Balongan. Mulai dari pekerja pengeboran sumur migas di laut, bagian produksi,
bagian pengolahan, hingga bagian pengiriman.Â
Walaupun
Kilang Balongan masih beraktivitas dan memproduksi minyak, namun tidak
maksimal. Padahal, produksi minyak dari Kilang Balongan, selama ini termasuk
yang terbesar di Indonesia. "Aktivitasnya jadi tidak maksimal pasti,"
katanya.Â
Dia menuturkan, beberapa waktu lalu
sempat ada perundingan untuk menghentikan aksi mogok buruh. Namun belum
menghasilkan titik temu. Dalam waktu dekat, kata dia, Pertamina Pusat akan
menggelar perundingan untuk menyelesaikan persoalan ini.
PT Pertamina menyatakan aksi anarkis
ratusan buruh Pertamina Balongan, meminta penghapusan sistem kerja kontrak atau
outsourcing membuat Pertamina harus memperkecil produksi kilang di Balongan.
Vice
President Communication Corporate Pertamina Ali Mundakir mengatakan, aksi
demonstrasi yang berbuntut pada jebolnya pagar kilang ini membuat Pertamina
memperkecil produksi kilang Balongan. "Produksi yang harusnya full, namun
karena karena masyarakat takut kenapa-kenapa kita kecilin produksinya sekitar
1.000 barel per hari," kata Ali.
Menurut Ali, hal tersebut dilakukan
Pertamina karena prinsip dalam operasi migas harus mengedepankan keselamatan
yang tinggi. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada para buruh untuk
berdemonstrasi dengan tertib karena jika anarkis, akan merugikan bagi diri
sendiri dan negara. "Pertamina mengaku berat jika harus mengangkat seluruh
karyawan outsourcing menjadi pegawai Pertamina mengingat mereka bekerja untuk
perusahaan outsourcing bukan kepada Pertamina," tegasnya
Dia menegaskan masalah sistem kerja
kontrak ini bukan hanya menimpa Pertamina, namun juga seluruh perusahaan
nasional. Pertamina mengontrak pekerjaan kepada perusahaan outsourcing dan
pekerja kontrak masih diperbolehkan oleh Undang-Undang.
Walaupun outsourcing, pihaknya tetap
menjamin kesejahteraan para pegawai kontrak tersebut tetap diperhatikan oleh
Pertamina dengan cara memberlakukan syarat yang berat bagi perusahaan outsourcing
yang ingin mengikuti tender di Pertamina.
"Yang
jelas yang bisa kami pastikan tenaga outsourcing di Pertamina upahnya diatas
UMR, ini yang kita perhatikan. kemudian persyaratan perusahaan ikut tender,
kita pastikan membayar jamsostek dan tunjangan, itu hal terbaik yang bisa
Pertamina lakukan," jelasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar